*🌙 SIRAH NABAWIYAH*
————— EPISODE 7 —————
*👤 “ABDULLAH BIN ABDUL MUTHTHALIB”*
Ibu Abdullah bernama ‘Fathimah binti Amr bin Aidz bin Imran bin Yaqzhah bin Murrah’.
Abdullah adalah anak paling tampan di antara putra-putra Abdul Muththalib, yang paling bersih jiwanya dan paling disayanginya. Dialah yang sebenarnya calon kurban yang dipersembahkan oleh Abdul Muththalib sesuai nadzarnya.
Ketika Abdul Muththalib sudah menggenapkan jumlah anak laki-lakinya menjadi sepuluh orang & mengetahui bahwa mereka mencegahnya agar mengurungkan niatnya, dia kemudian memberitahu mereka perihal nadzar tersebut sehingga mereka pun mau menaatinya. Dia menulis nama-nama mereka di anak panah yang akan diundikan di antara mereka & dipersembahkan kepada patung ‘Hubal’, kemudian undian tersebut dimulai, dan yang keluar adalah nama Abdullah.
Maka Abdul Muththalib membimbingnya sembari membawa pedang dan pergi menuju ke Ka’bah untuk menyembelihnya, namun orang-orang Quraisy mencegahnya, terutama paman-pamannya (dari pihak ibu) dari Bani Makhzum dan saudaranya, ‘Abu Thalib’.
“Lantas, Apa yang harus kuperbuat dengan nadzarku?”, Kata Abdul Muththalib.
Mereka menyarankannya agar mendatangi tukang ramal wanita & meminta petunjuknya. Dia kemudian datang kepadanya & meminta petunjuknya.
Si peramal wanita ini memerintahkannya untuk mengundi antara anak panah bertuliskan nama Abdullah dan anak panah bertuliskan 10 ekor unta; jika yang keluar nama Abdullah maka dia (Abdul Muththalib) harus menambah tebusan 10 unta lagi, begitu seterusnya hingga Rabbnya ridha. Dan jika yang keluar nama unta, maka cukuplah unta itu yang disembelih sebagai kurban.
Abdul Muththalib pun pulang & melakukan undian antara nama Abdullah dan 10 ekor unta, ‘lalu keluarlah nama Abdullah’. Manakala yang rerjadi seperti ini, dia terus menambah tebusan atasnya 10 unta, begitu seterusnya, setiap diundi maka yang keluar adalah nama Abdullah dan dia pun terus menambahnya dengan 10 ekor unta ‘hingga unta tersebut berjumlah 100 ekor barulah undian tersebut jatuh pada nama unta-unta tersebut’, maka kemudian dia menyembelihnya (sebagai pengganti Abdullah).
Unta tersebut ditinggalkannya begitu saja dan ia tidak melarang siapa pun yang menginginkannya, baik manusia ataupun binatang buas. Dulu ‘diyat’ (ganti rugi atas jiwa yang terbunuh) di kalangan orang Quraisy dan Bangsa Arab secara keseluruhan dihargai dengan 10 ekor unta, namun sejak peristiwa itu maka dirubah menjadi 100 ekor unta yang kemudian dilegitimasi oleh Islam.
Abdul Muththalib menjodohkan putranya, Abdullah, dengan seorang gadis bernama ‘Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab’.
Aminah ketika itu termasuk wanita idola di kalangan Quraisy, baik ditilik dari nasab ataupun martabatnya. Ayahnya adalah pemuka suku Bani Zuhrah secara nasab & kebangsawanannya. Abdullah pun dikawinkan dengan Aminah & membina rumah tangga dengannya di kota Makkah.
Tak berapa lama kemudian, dia dikirim oleh ayahnya (Abdul Muththalib) ke Madinah untuk mengumpulkan (membeli) kurma, ‘lalu meninggal di sana’.
Menurut versi riwayat yang lain,
Dia pergi dalam rangka berniaga ke negeri Syam dengan memandu rombongan niaga Quraisy,
Kemudian ia singgah di Madinah dalam kondisi sakit, sehingga akhirnya meninggal di sana & dikuburkan di ‘Dar an-Nabighah al-Ja’di’.
Pada saat itu Abdullah berumur 25 tahun, dan wafatnya tersebut sebelum kelahiran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Demikian pendapat mayoritas sejarawan.
Riwayat yang lain menyebutkan bahwa dia wafat dua bulan setelah kelahiran Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam atau lebih dari itu. Saat berita kematiannya sampai ke Makkah, Aminah sang istri meratapi kepergian sang suami dengan untaian bait syair yang sangat indah dan amat menyentuh:
“Seorang cucu Hasyim tiba membawa kebaikan di dekat Bathha’ Keluar mendampingi lahad tanpa suara yang jelas. Rupanya kematian mengundangnya lantas disambutnya
Ia (kematian) tak pernah mendapatkan orang semisal cucu Hasyim. Di saat mereka tengah memikul keranda kematiannya di sore hari sahabat-sahabatnya saling berdesakan untuk melayatnya. Bilalah pemandangan berlebihan itu diperlakukan maut untuknya, sungguh itu pantas karena dia adalah dermawan dan penuh kasih”
Keseluruhan harta yang ditinggalkan oleh Abdullah adalah lima ekor unta,
Sekumpulan kambing, seorang budak wanita dari Habasyah bernama ‘Barakah’ yang kunyah-nya (nama panggilannya) adalah ‘Ummu Aiman’. Dialah pengasuh RasulullahShallallahu Alaihi Wa Sallam.
‘Nantikan di Episode selanjutnya ya..
In Syaa Allah kita sekeluarga diberi rizki umur dalam keberkahan. Aamiin..’
Bersambung In Syaa Allah
📜 “FOOTNOTES:” 📜
🗣 NAZAR ABDUL MUTHALIB
Terdapat riwayat yang shahih dari Ibnu Abbas mengenai nadzarnya Abdul Muthalib – kakek Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-,
وقد كان عبدالمطلب بن هاشم نذر إن توافى له عشرة رهط أن ينحر أحدهم فلما توافى له عشرة أقرع بينهم أيهم ينحر فطارت القرعة على عبدالله بن عبدالمطلب وكان أحب الناس إلى عبدالمطلب فقال عبدالمطلب اللهم هو أو مائة من الإبل ثم أقرع بينه وبين الإبل فطارت القرعة على المائة من الإبل
“Dulu Abdul Muthalib pernah bernadzar, Jika dia memiliki 10 anak lelaki maka akan menyembelih salah satunya. Ketika Abdul Muthalib memiliki 10 anak lelaki, dia mengundi siapa anaknya yang akan disembelih. Ternyata yang keluar nama Abdullah. Sementara Abdullah adalah anaknya yang paling dia cintai. Kemudian Abdul Muthalib mengatakan, ‘Ya Allah, Abdullah atau 100 ekor unta.’ Kemudian dia mengundi antara Abdullah dan 100 unta. Lalu keluar 100 ekor unta.” [Tarikh at-Thabari, 1/497]
⚔ IBNU DZABIHAIN
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah keturunan Nabi Ismail ‘alaihis sallam. Dalam hadits dari Watsilah bin al-Asqa’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِى هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِى مِنْ بَنِى هَاشِمٍ
“Sesungguhnya Allah memilih bani Kinanah di kalangan keturunan Ismail. Lalu Allah memilih Quraisy di kalangan bani Kinanah. Lalu Allah memilih Bani Hasyim dari kalangan Quraisy. Dan Allah memilihku dari kalangan bani Hasyim.” [HR. Muslim no.6077, Turmudzi no.3964 dan yang lainnya].
Sehingga Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah keturunan 2 manusia yang berencana akan disembelih (Ibnu Dzabihain), yaitu Nabi Ismail alaihis salam dan Abdullah (ayah beliau).
Disebutkan dalam riwayat, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أنا ابن الذبيحين
“Saya putra dua manusia yang akan disembelih.” [Sirah Ibnu Hisyam, 1/151 – 155]
Mari bersholawat atas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Mari mempelajari perjalanan hidup suri teladan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam
Sumber Buku:
– Ar-Rahiq al-Makhtum (Sirah Nabawiyah Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, edisi revisi); Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri (Penerbit Darul Haq, Jakarta)
•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•
*PROGRAM TA’AWUN GROUP PARA PENCINTA SUNNAH*
Bagi yang ingin berdonasi di kegiatan ta’awun Para Pencinta Sunnah, dana dapat disalurkan ke :
Rekening PPS
BNI SYARIAH
NURKHOLID ASHARI
NOREK : 0431487389
KODE BANK : 427 (Jika transfer dari bank lain)
Lalu konfirmasi ke salah satu Admin :
Farid : 0823-3603-7726
Nugroho : 0881-5006-720
Nurkholid : 081-331-946-911
Konfirmasi :
#nama#tanggal transfer#jumlah#keperluan
Atas partisipasi dan ta’awunnya kami ucapkan jazaakumullohu khoiron (Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan).
•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•
🌐 Website: bit.ly/ParaPencintaSunnah
💻 Facebook: bit.ly/fb-ParaPencintaSunnah
📷 Instagram: bit.ly/IG-ParaPencintaSunnah
📺 Youtube Channel:
bit.ly/Youtube-ParaPencintaSunnah
📱 Twitter: bit.ly/Twitter-ParaPencintaSunnah
🖨 Telegram: bit.ly/Telegram-ParaPencintaSunnah