Skip to content

PARA PENCINTA SUNNAH

Menu
  • Blog
  • Galeri PPS
    • Baksos Peduli Banjir Pacitan
    • Baksos Puncak B29 Lumajang
    • Bakti Sosial Dzulhijjah 1438 H (Pacitan)
    • Donasi Air Minum
    • Kajian dan Pembagian Buku Gratis Kesesatan Syiah
    • Poster Donasi Buku Kesesatan Syiah
    • Safari Dakwah & Baksos 2019
    • Safari Dakwah & Bakti Sosial Pengobatan Gratis Pacitan 2019
    • Silaturahimke STDI Imam Syafi’i Jember
    • Toko Amanah
  • Home
  • Hubungi PPS
  • Tentang PPS
Menu

Al-Qowāidul Arba (Halaqah 4, Penjelasan)

Posted on 17/11/2017 by admin

■ *SILSILAH Al-Qowāidul Arba*
■ *Halaqah 4 | Penjelasan*

 

Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Ilmiyyah Al-Qowāidul Arba’, beliau rahimahullah mengatakan :

وأن يجعلك مباركا أينما كنت، وأن يجعلك ممن إذا أعطى شكر ، وإذا ابتلي صبر

“Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan engkau wahai pembaca / wahai pendengar – مباركا -> menjadi orang yang berbarokah dimanapun engkau berada.

Ini juga doa yang sangat agung beliau mendoakan untuk kita supaya kita menjadi orang yang berbarokah.

✓ Berbarakah : Banyak kebaikan , bisa memberikan manfaat memiliki banyak kebaikan & kebaikan tsb langgeng dan terus menerus bersama kita. Orang yang berbarokah ini adalah orang yang banyak kebaikannya, memberikan kebaikan tsb kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.

◆ Ketika dia memiliki ilmu dia adalah orang yang berbarokah bermanfaat ilmu yang dimiliki baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

◆ Ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan keluasan di dalam masalah rizki bermanfaat rizki tersebut untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada di sekitarnya.

◆Apabila dia seorang pengusaha / penjabat bermanfaat kekuasaannya / jabatannya untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada di sekitarnya.

Dia memiliki kebaikan yang banyak dan kebaikan tersebut adalah kebaikan yang langgeng.

Beliau mengatakan:

وأن يجعلك مباركا أينما كنت،

“Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan engkau berbarokah dimanapun engkau berada ” baik didalam rumah, ketika keluar rumah, baik bersama keluarga maupun bersama orang lain, baik bersama bawahannya maupun dengan teman-temannya, menjadikan seseorang menjadi orang yang berbarokah. Tidak ada orang yang duduk dengannya atau dekat dengannya kecuali dia akan mengambil Faidah dari dirinya.

Kemudian beliau mengatakan :

يجعلك ممن إذا أعطى شكر

“Dan semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan engkau termasuk orang yang apabila diberi maka ia bersyukur ”

وإذا ابتلي صبر

” Dan apabila diberikan ujian menjadikan orang yang bersabar ”

وإذا أذنب استغفر،

” Dan apabila dia berdosa maka dia beristighfar ”

فإن هذه الثلاث: عنوان السعادة

” Karena sesungguhnya tiga perkara ini adalah termasuk Tanda-tanda kebahagiaan”.

Ini adalah doa yang lain yang beliau panjatkan kepada Allāh untuk kita beliau berdoa supaya kita termasuk orang yang apabila diberi bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla

✓Diberikan kenikmatan
✓Diberikan karunia

Sekecil apapun kenikmatan tersebut, beliau berdoa kepada Allāh, supaya kita termasuk orang yang bersyukur apabila diberikan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan beliau berdoa :

supaya apabila kita terkena musibah maka kita termasuk orang yang bersabar.

Dan apabila kita berdosa atau melakukan maksiat kepada Allāh (melakukan dosa) maka kita termasuk orang-orang yang beristighfar kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Beliau menyebutkan tiga perkara dan tidak terlepas keadaan kita dari salah satu dari tiga perkara ini.

Seorang manusia didalam kehidupannya terkadang mendapatkan kenikmatan, maka kewajiban dia saat itu adalah bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Seorang yang tidak bersyukur maka cepat atau lambat Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan mengambil kenikmatan tersebut. Namun orang yang bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menambah kenikmatan diatas kenikmatan.

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Apabila engkau bersyukur mengakui bahwasanya kenikmatan ini dari Allāh, bersyukur dengan lisannya, menggunakan kenikmatan ini didalam perkara yang diridhai oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, maka Allāh menjanjikan akan menambah kenikmatan tersebut Ditambah kenikmatan diatas kenikmatan ”

وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

” Dan apabila engkau kufur kepada Allāh mendapatkan kenikmatan akan tetapi mengingkari bahwasanya itu dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla ”

Menganggap bahwasanya kenikmatan itu dari dirinya dari ilmu yang dia miliki dari usaha yang dia kerjakan, lupa bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta’āla yg telah memberikan kenikmatan tersebut dan memudahkan dia untuk

mendapatkan kenikmatan tsb.

وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ

“apabila engkau kufur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla ”

Maka ketahuilah bahwasanya Adzab Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah adzab yang sangat pedih.

Ini adalah akibat dari orang yang kufur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, seorang ketika diberikan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla kenikmatan maka kewajiban dia adalah bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan Apabila mendapatkan musibah maka hendaklah ia bersabar kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Seseorang tidak lepas dalam kehidupannya terkadang mendapatkan kenikmatan dan terkadang dia mendapatkan musibah, maka kewajiban dia ketika mendapatkan musibah adalah bersabar. Beriman ini semua adalah takdir dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla sudah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla bahkan sudah sejak lama 50.000 tahun sebelum diciptakan langit dan bumi. Langit dan bumi telah diciptakan oleh Allah Ta’ala dalam waktu yang sudah cukup lama dan ditulisnya takdir sebelum diciptakan langit dan bumi 50.000 tahun. Telah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla kenikmatan yang diterima oleh seseorang.

⇒ Umur nya, Rezeki nya, termasuk diantaranya musibah.

Dan tidak mungkin apa yang sudah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla luput dari seseorang.

Oleh karena itu seseorang ketika ditimpa musibah baik didalam dirinya, hartanya, keluarganya ataupun yg lain bahkan hendaklah dia ingat dan beriman bahwasanya ini semua sudah ditulis oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan harus terjadi.

Barangsiapa yang beriman kepada Allāh, beriman kepada Takdir dan mengetahui bahwasanya ini adalah termasuk takdir Allāh Subhānahu wa Ta’āla ketika terjadi musibah, maka Allah subhanahu wata’ala akan memberikan hidayah, memberikan hidayah kepada hatinya, memberikan ketenangan didalam menghadapi musibah tersebut bagaimanapun besar musibah.

ومن يؤمن بالله يهد قلبه

“Dan barangsiapa yang beriman kepada Allāh maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan memberikan hidayah / memberikan petunjuk kepada hatinya”

Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuh

 

Abdullāh Roy
———————
_Materi Halaqah Silsilah Ilmiah Abdullah Roy_

 

•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.

August 2022
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  
« Mar    

Search

Archives

  • Keistimewaan Bulan Syaban Berikut Amalan Sunnah di Dalamnya
  • SYA’BAN
  • HATI-HATI
  • SEORANG MUKMIN SELALU MELIHAT KEBAIKAN PADA APA SAJA YANG MENIMPANYA
  • BAGAIMANA CARA MENAMBAH KEIMANAN
© 2022 PARA PENCINTA SUNNAH | Powered by Superbs Personal Blog theme