■ *SILSILAH Al-Qowāidul Arba*
■ *Halaqah 6 | Penjelasan*
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah Ilmiyyah Al-Qowāidul Arba’, beliau rahimahullah mengatakan :
أَنَّ الْحَنِيفِيَّةَ مِلَّةُ إِبْرَاهِيمَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَحْدَهُ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ،
Ketahuilah kata beliau “Wahai pembaca – wahai pendengar, bahwasanya Al Hanifiyah agamanya Nabi Ibrahim, adalah engkau menyembah Allāh semata, mengikhlashkan untuknya agama ini”.
Beliau ingin memberikan pengertian kepada kita ttg makna Al Hanifiyah
⇒ Agamanya Nabi Ibrahim, kenapa demikian, karena didalam Al-Qurān Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan tentang Millah nya Nabi Ibrahim dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mewajibkan semua manusia baik orang Yahudi, Nasrani, kaum muslimin untuk mengikuti Millah nya Nabi Ibrahim alaihi wa sallam mengikuti agamanya Nabi Ibrahim, karena Millah maknanya adalah agama.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“kemudian kami wahyu kan kepadamu wahai Muhammad supaya engkau mengikuti Millah nya Nabi Ibrahim yang hanif “.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah mewahyukan kepada Rasulullãh ﷺ dan diantara wahyu nya adalah supaya beliau mengikuti miliar nya Nabi Ibrahim.
Orang-orang Yahudi & nashrani mengatakan
وَقَالُ كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُوا قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا
Orang-orang yahudi mendakwahi orang lain supaya ikut masuk didalam agamanya
كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُوا
“Hendaklah kalian menjadi orang yahudi atau menjadi orang nasrani niscaya kalian mendapatkan petunjuk ”
Kemudian Allāh mengatakan:
قُلْ بَلْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا
” katakanlah wahai Muhammad justru – bahkan kami mengikuti Millah nya Nabi Ibrahim yang hanif”.
Menunjukkan kepada kita bahwasanya kita diperintahkan untuk mengikuti Millah nya Nabi Ibrahim, yang dinamakan Al-Hanifiyah.
Al-Hanifiyah berasal dari Alhanif yang artinya adalah Mustaqim yang artinya adalah Lurus.
Artinya Agama Al Hanifiyah adalah agama yang lurus hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla berpaling dari selain Allah subhanahu wata’ala.
Beliau mengatakan
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَحْدَهُ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
Yang dimaksud dengan Millah nya Ibrāhīm yang kitadiperintahkan untuk Millah ini adalah :
⇒ engkau beribadah kepada Allāh – وَحْدَهُ – hanya untuk Allāh Subhānahu wa Ta’āla, – مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ – mengikhlashkan agama ini hanya untuk Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Tidak ada yang lain, jadi kita diperintahkan untuk mengikuti Millah nya Nabi Ibrāhīm artinya menjadi orang yang hanya mengikhlashkan ibadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, tidak menyerah setitikpun /sedikitpun dari ibadah² yang diridhai Allāh Subhānahu wa Ta’āla kepada selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Siapapun dia baik itu orang yang agung, rendah seorang Nabi, seorang Malaikat seorang wali, selain Allāh adalah makhluk & ibadah adalah hak istimewa hanya untuk Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kemudian beliau mengatakan:
وَبِذَلِكَ أَمَرَ اللهُ جَمِيعَ النَّاسِ، وَخَلَقَهُم لَهَا
“Dan dengan hal ini pula Allāh Subhānahu wa Ta’āla memerintahkan manusia, dengan ibadah ini (dengan meng-esa kan) Allāh Subhānahu wa Ta’āla didalam ibadah ini, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kepada manusia “.
Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُم ُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
” Wahai manusia sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, supaya kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa ”
Ini adalah perintah pertama didalam Al-Qurān yang disebutkan di dalam surat Al-Baqoroh. Perintah pertama didalam Al-Qurān yang Allāh sebutkan adalah perintah untuk bertauhid, menyembah Allāh semata, menyerahkan ibadah hanya kepada Allāh Semata.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُم
“Wahai manusia hendaklah kalian menyembah kepada Rabb kalian ”
Siapa Rabb kalian, yang telah menciptakan kalian & menciptakan orang-orang sebelum kalian ? Dia-lah Rabb yang berhak untuk
disembah.
Kemudian beliau mengatakan :
وَخَلَقَهُم لَهَا
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menciptakan mereka untuk ibadah ini. manusia dan Jin diciptakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan maksud bukan diciptakan begitu saja tanpa ada maksud / tanpa ada hikmah & Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menyebutkan didalam Al-Qurān tentang hikmahNya .
كَمَا قَالَ تَعَالَى: ﴿وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إلاَّ لِيَعْبُدُونِ﴾ [الذريات:56].
“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan juga Manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu “.
Ini adalah hikmah diciptakannya Jin dan juga manusia, tidak lain dan tidak bukan kecuali untuk beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalaamu’alaykum warahmatullaah wabarakaatuh
Abdullāh Roy
———————
_Materi Halaqah Silsilah Ilmiah Abdullah Roy_
•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•