💧 *Dosa penyebab musibah, penawarnya adalah taubat …*
Allah berfirman,
وَمَاۤ أَصَـٰبَكُم مِّن مُّصِیبَةࣲ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَیۡدِیكُمۡ وَیَعۡفُوا۟ عَن كَثِیرࣲ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu,” [QS. As Syura: 30]
Berkata DR. Wahbah Az-Zuhaily,
(Dan apa saja yang telah menimpa kalian) khithab ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin (berupa musibah) berupa malapetaka dan kesengsaraan (maka adalah karena perbuatan tangan kalian sendiri) artinya, sebab dosa-dosa yang telah kalian lakukan sendiri. Diungkapkan bahwa dosa-dosa tersebut dikerjakan oleh tangan mereka, hal ini mengingat, bahwa kebanyakan pekerjaan manusia itu dilakukan oleh tangan (dan Allah memaafkan sebagian besar) dari dosa-dosa tersebut, karena itu Dia tidak membalasnya. Dia Maha Mulia dari menduakalikan pembalasan-Nya di akhirat. Adapun mengenai musibah yang menimpa kepada orang-orang yang tidak berdosa di dunia, dimaksudkan untuk mengangkat derajatnya di akhirat kelak.” [Tafsir Al-Wajiz, Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili]
Berkata Imam Ibnu Katsir ketika menjelaskan firman Allah:
{وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ}
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. [QS. Asy-Syura: 30]
Yakni betapapun kamu, hai manusia, tertimpa musibah, sesungguhnya itu hanyalah karena ulah keburukan kalian sendiri yang terdahulu.
{وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ}
Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [QS. Asy-Syura: 30]
Maksudnya, keburukan-keburukanmu. Maka Dia tidak membalaskannya terhadap kalian, bahkan Dia memaafkannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلَى ظَهْرِهَا مِنْ دَابَّةٍ}
Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun. [QS. Fathir: 45][Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, Imam Ibnu Katsir]
Sebaliknya, Allah menjanjikan untuk melimpahkan rezeki dari langit dan bumi untuk penduduk negeri yang beriman dan bertaqwa pada-Nya. Namun Allah juga telah memperingatkan akan membalas dengan siksa atas perbuatan buruk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰۤ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوۡا۟ لَفَتَحۡنَا عَلَیۡهِم بَرَكَـٰتࣲ مِّنَ ٱلسَّمَاۤءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا كَانُوا۟ یَكۡسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya,” [QS. Al-A’raaf : 96]
Khalifah Ali bin Abu Thalib رضي الله عنه mengingatkan tentang datangnya musibah karena dosa beserta penawarnya,
مَا نَزَلَ بَلَاءٌ إِلَّا بِذَنْبٍ وَلَا رُفِعَ بَلَاءٌ إِلَّا بِتَوْبَةٍ
“Tidaklah petaka turun, kecuali karena dosa, dan tidaklah petaka diangkat, kecuali dengan taubat.” [Ad-Da` wa Ad-Dawa` hal. 118]
Wallahu a’lam
🍃 Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc