Allah berfirman,
لَن تَنَالُوا۟ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَیۡءࣲ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِیمࣱ.
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” [QS. Ali ‘Imran: 92]
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi, Maksudnya, “Kamu sekali-kali tidak sampai” dan tidak akan mendapatkan “kebajikan”, yang artinya adalah sebuah kata yang menyeluruh tentang kebajikan, yaitu jalan yang menyampaikan kepada surga, “sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai” dari harta kalian yang terbaik dan paling istimewa. Hal itu karena berinfak dengan apa-apa yang baik lagi disayangi oleh jiwa merupakan tanda yang paling besar dari kelapangan jiwa dan sifatnya yang mulia, kasih sayangnya dan kelembutannya, dan juga merupakan tanda yang paling jelas tentang kecintaannya kepada Allah dan sikap mendahulukan Allah atas kecintaan terhadap harta yang sangat dicintai oleh jiwa. Karena itu, barangsiapa yang mendahulukan kecintaan kepada Allah atas kecintaan terhadap dirinya sendiri, maka sesungguhnya ia telah mencapai puncak kesempurnaan, demikian pula bagi seseorang yang menginfakkan hal-hal yang baik dan berbuat kebajikan kepada hamba-hamba Allah, niscaya Allah akan berbuat baik kepadanya dan membimbingnya kepada perbuatan-perbuatan dan akhlak-akhlak yang tidak mungkin dapat diperoleh dengan selain kondisi seperti ini.
Demikian juga, barangsiapa yang menunaikan infak dengan bentuk yang seperti ini, niscaya pelaksanaannya terhadap amalan-amalan shalih lainnya dan akhlak-akhlak yang mulia adalah lebih baik dan lebih patut. Di samping berinfak dengan hal-hal yang baik merupakan bentuk yang paling sempurna, maka seberapa pun seorang hamba berinfak, baik sedikit maupun banyak dari yang baik atau lainnya, “maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” Allah akan memberikan ganjaran kepada setiap orang yang berinfak sesuai dengan amalannya, dan Allah akan membalasnya di dunia dengan segera memberikan gantinya dan di akhirat dengan kenikmatan yang tertunda. [An-Nafahat Al-Makkiyah, Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi]
Berkata Imam Ibnu Katsir رحمه الله,
Ketika turun ayat ini, para sahabat berlomba-lomba untuk segera memenuhi seruan Allah ini.
Diantaranya Abu Tholhah رضي الله عنه.
Abu Thalhah adalah sahabat Anshar yang paling banyak hartanya di Madinah yaitu berupa kebun kurma, sementara harta yang paling dia cintai ialah (kebun kurma) yang berada di Bairuha dan yang menghadap ke Masjid, Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga sering memasukinya dan minum airnya yang jernih. Lalu Rasululloh memerintahkannya untuk membagikan kebun itu kepada karib kerabatnya [HR Al-Bukhory]
[Tafsir Ibnu Katsir]
Allah memerintahkan dalam ayat lain agar kaum mukminin menginfaqkan harta yang paling baik untuk mendapatkan keridhoan-Nya.
Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya. Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [QS. Al-Baqarah: 267]
Dan Rasululloh صلي الله عليه وسلم mensifatkan sedekah yang paling baik ketika ditanya oleh para sahabat,
Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?”
Beliau menjawab:
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ ، تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى ، وَلاَ تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ قُلْتَ : لِفُلاَنٍ كَذَا ، وَلِفُلاَنٍ كَذَا ، وَقَدْ كَانَ لِفُلاَنٍ .
“Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, “Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.” Padahal telah menjadi milik si fulan.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Ibrah yang bisa diambil dari surat Ali Imron ayat 92 ialah:
- Untuk mendapatkan syurga seseorang harus bersungguh-sungguh menyedekahkan sesuatu dari apa yang dicintai.
- Iman mesti dibuktikan dengan amal kebaikan dan pengorbanan apa yang dicintai.
- Orang yang lebih mencintai Allah akan rela mengorbankan harta yang dicintainya dengan menginfakkannya di jalan-jalan yang diridhai-Nya. Termasuk ke dalam menginfakkan harta yang dicintainya adalah berinfak ketika orang yang berinfak membutuhkannya dan berinfak ketika kondisi sehat dan berat mengeluarkannya; dalam kondisi di mana ia khawatir miskin dan mengharap kaya.
Cinta pada Allah mesti melebihi cinta pada apa yang sangat dicintai, baik harta ataupun yang lainnya. - Kebaikan yang hakiki hanya bisa diraih dengan menginfakkan harta yang yang dicintai.
- Infaq berupa apapun, besar maupun kecil, berharga ataupun tidak, tetap diperhitungkan Allah. Dia maha tahu segalanya. Dia akan memperhitungkan amal manusia sesuai dengan kadarnya.
- Selama infak itu ditujukan semata-mata untuk meraih Ridha Allah, bukan bermagsud ria atau ingin mendapatkan pujian, maka infak itu akan membentuk ahlak terpuji karena berlapang hati memberi apa yang dicintai di jalan Allah dan akan mendapat Rahmat dari Allah. menafkahkan tidak selalu dalam bentuk harta. mudah memaafkan, bersyukur, rendah hati dengan kepentingan orang lain adalah bagian dari kebajikan mengulur hati dari apa yg lebih diinginkan rasa diri sendiri, untuk kepentingan rasa orang lain.
- Dan Allah akan memberikan balasan kepada setiap orang yang berinfak sesuai dengan amalnya.
Wallahu a’lam
🍃 Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•
PROGRAM TA’AWUN GROUP PARA PENCINTA SUNNAH
Bagi yang ingin berdonasi di kegiatan ta’awun, dana dapat disalurkan ke :
Rekening PPS
BNI SYARIAH
YAYASAN PARA PEMBELA SUNNAH
NOREK : 7807878003
KODE BANK : 427 (Jika transfer dari bank lain)
Lalu konfirmasi ke salah satu Admin :
dr. M. Faishal Riza Sp.JP : 0811-360-7893
Agus Wijaya : 0812-3082-0070
M. Eko Subekti : 0812-3489-2689
Konfirmasi :
nama#tanggal transfer#jumlah#keperluan
Atas partisipasi dan ta’awunnya kami ucapkan jazaakumullohu khoiron (Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan).
•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•
🌐 Website: bit.ly/ParaPencintaSunnah
💻 Facebook: bit.ly/fb-ParaPencintaSunnah
📷 Instagram: bit.ly/IG-ParaPencintaSunnah
📺 Youtube Channel:
bit.ly/Youtube-ParaPencintaSunnah
📱 Twitter: bit.ly/Twitter-ParaPencintaSunnah
🖨 Telegram: bit.ly/Telegram-ParaPencintaSunnah