💧 *Kedok Orang-orang munafik…*
Allah telah mengungkap dan membongkar semua rahasia dan kedok orang-orang munafik dalam Al-Qur’an di dalam banyak ayatnya. Hal ini tentu ada hikmah didalamnya. Diantaranya tentang bahayanya keberadaan mereka beserta makar-makar jahatnya kepada Islam dan kaum muslimin sepanjang masa sampai akhir zaman.
Keberadaan orang-orang munafik tidak berhenti di masa Nabi saja, tetapi teus menerus mereka ada, bahkan di akhir zaman semakin banyak mereka dan semakin terang-terangan permusuhan mereka kepada Islam dan kaum Muslimin. Sehingga kaum muslimin harus selalu waspada kepada mereka, dan tidak boleh lengah dari memerangi mereka, sebagaimana perintah Allah,
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚوَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖوَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” [QS. At-Taubah: 73]
Allah telah gamblang menyebut sifat-sifat mereka diantaranya dalam surat Al-Munafikin.
(1). إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ الَّهِ ۗوَالَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ وَالَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
(2). اتَّخَذُوا أَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِ الَّهِ ۚإِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.
(3). ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ آمَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا فَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.
(4). ۞ وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖوَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖكَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖيَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚهُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚقَاتَلَهُمُ الَّهُ ۖأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Dan masih banyak lagi sifat-sifat jahat mereka didalam ayat lain. Dan cukuplah kita mengambil pelajaran dari yang ringkas ini untuk waspada dan hati-hati.
Berkata Fudhoil bin ‘Iyadh:
المؤمن قليل الكلام كثير العمل ، والمنافق كثير الكلام قليل العمل ، كلام المؤمن حكم ، وصمته تفكر ، ونظره عبرة ، وعمله بر ، وإذا كنت كذا لم تزل في عبادة .
“Seorang yg beriman itu sedikit bicaranya dan banyak beramalnya, sedangkan orang yg munafiq itu banyak bicaranya dan sedikit beramalnya, ucapan orang yg mukmin adalah hikmah, diamnya adalah tafakkur, penglihatannya adalah pelajaran dan amalnya adalah kebaikan, jika engkau bisa menjadi seperti itu maka engkau terus menerus dalam melakukan ibadah.
[Hilyatul Auliya, Abu Nu’aim]
Wallahu a’lam
🍃 Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc