๐ *Kemuliaan Ahli Al-Qur’an…*
Allah berfirman:
ุฅูููู ูููฐุฐูุง ุงููููุฑูุขูู ููููุฏูู ูููููุชูู ูููู ุฃูููููู ู ููููุจูุดููุฑู ุงููู ูุคูู ูููููู ุงูููุฐูููู ููุนูู ูููููู ุงูุตููุงููุญูุงุชู ุฃูููู ููููู ู ุฃูุฌูุฑูุง ููุจููุฑูุง
“Sesungguhnya Al-Qurโan ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” [QS. Al-Isrรขโ:9]
Syaikh Abdurrahman as-Saโdi rahimahullah berkata, โAllah mengabarkan dalam ayat ini tentang kemuliaan dan keagungan Al-Qurโan, bahwa kitab ini memberikan petunjuk menuju (jalan) yang paling lurus dan paling mulia dalam keyakinan, amal dan akhlak. Sehingga barang siapa mengikuti petunjuk yang diserukan dalam Al-Qurโan, maka dia akan menjadi orang yang paling sempurna, paling lurus dan paling terbimbing dalam segala urusannya.โ [Taisรฎrul Karรฎmir Rahmรขn, hlm. 454]
Dari Umar bin Khottob, bersabda Nabi ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู:
ยซุฅูููู ุงูููู ููุฑูููุนู ุจูููุฐูุง ุงููููุชูุงุจู ุฃูููููุงู ูุงุ ููููุถูุนู ุจููู ุขุฎูุฑููููยป.
โSesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al Qur`an) dan menghinakan yang lain.” [HR Muslim, 817]
Umar bin Khotob mengungkapkan sabda Nabi tersebut ada latar belakangnya, yaitu Nafi bin Abdul Harits adalah seorang pejabat di kota Makkah yang diangkat oleh Khalifah Umar bin Al-Khaththab. Suatu hari ketika beliau sedang berada di wilayah โUsfan, datanglah seorang shahabat terbaik ketiga setelah Rasulullah ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู dan Abu Bakar, yaitu Umar bin Al-Khaththab. lalu beliau pun berbincang-bincang cukup lama dengannya. โSiapa yang Anda angkat sebagai kepala bagi penduduk Wadli?โ tanya Umar โIbnu Abzaโ Jawab Nafi’ โSiapakah itu Ibnu Abza?โ tanya Umar “Salah seorang Maula (budak yang telah dimerdekakan) di antara beberapa Maula kami.” jawab Nafi’ “Kenapa Maula yang diangkat?” tanya Umar “Karena ia adalah seorang yang pintar tentang Kitabullah dan pandai tentang ilmu fara`idl (ilmu tentang pembagian harta warisan).” jawab Nafi’ “Benar!, Nabi kalian pernah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al Qur`an) dan menghinakan yang lain.” kata Umar
Hadits ini menerangkan bahwa dengan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya, Allah akan meninggikan derajat seseorang di dunia dan di Akhirat. Seperti yang terjadi kepada Ibn Abza, dia dulunya adalah seorang hamba sahaya yang rendah di mata orang lain, tapi ketika ia menjadi seorang yang membaca Al-Qur’an dan menguasai Ilmu Faraidh. Maka Allah mengangkat derajat Ibn Abza menjadi seorang pemimpin penduduk Wadli’ yang dihormati dan ditaati karena keilmuan dan keshalihannya.
Sedangkan bagi orang yang menolak Al-Qur’an dan enggan untuk melaksanakan perintah dan larangan di dalamnya, Allah akan merendahkan derajatnya di dunia dan di akhirat. [Hasyiah As-Sindi ‘Ala Ibnu Majah, Syaikh As-Sindy]
Rasรปlullรขh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฎูููุฑูููู ู ู ููู ุชูุนููููู ู ุงููููุฑูุขูู ููุนููููู ููู
“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang mempelajari al-Qurโan dan mengajarkannya (kepada orang lain).” [HR Al-Bukhรขri, 4739]
Ibnul Qoyyim menukil sebuah nasehat yang indah dari Imam asy-Syรขfiโi ุฑุญู
ู ุงููู tentang kemuliaan ahlul Qur’an,
“Barangsiapa mempelajari al-Qurโan maka akan tinggi kedudukannya.โ [Miftรขhu Daris Saโadah, 1/165]
Wallahu a’lam
๐ Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc