Kewajiban puasa Ramadhan ditetapkan pada bulan Sya’ban tahun 2 H, menurut ijma’ ulama, setelah penetapan kewajiban puasa tersebut, Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah melakukan puasa sebanyak sembilan kali Ramadhan.
Selain puasa Ramadhan merupakan kewajiban yang sangat mulia, ia merupakan salah satu rukun islam yang lima. Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ ulama telah menyatakan hal tersebut.
Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ .
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa [QS. Al-Baqarah: 183]
Rasululloh صلى الله عليه وسلم bersabda,
بني الاسلام على خمس :… صوم رمضان
Islam dibangun diatas 5 perkara: … diantaranya puasa Ramadhan.” [HR Al-Bukhory dan Muslim].
Selain itu masih banyak hadits yang lain yang menyatakan kewajiban puasa Ramadhan. Dengan demikian, kaum muslimin sepakat bahwa orang yang mengingkari kewajiban puasa berarti telah kafir.
Mengenai keutamaan puasa, banyak hadits yang menyinggungnya, diantaranya hadits qudsi berikut ini,
كل عمل ابن آدم له إلا الصيام، فإنه لي وأنا أجزي به.
“Setiap amal bani adam adalah untuk dirinya, kecuali puasa. Dikarenakan puasa untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” [HR. Al-Bukhory, 1085, Muslim, 1151]
*Hikmah puasa.*
Puasa mempunyai hikmah dan rahasia yang agung, diantaranya:
1. Puasa merupakan bentuk ketaatan yang paling mulia dan suatu rahasia antara hamba dan Tuhannya. Puasa juga berfungsi sebagai puncak baromameter dalam melakukan amanah.
2. Puasa menghiasi diri dengan keutamaan sifat sabar yang terhimpun dalam tiga bentuk sabar, yaitu: sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi maksiat, dan sabar menerima cobaan Allah.
3. Puasa adalah latihan dalam menghadapi penderitaan berupa kekurangan. Karena rasa lapar mengingatkan seorang hamba akan nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya terus menerus sehingga mengingatkan dirinya pada saudara-saudaranya yang fakir, menderita dan kekurangan sepanjang masa.
4. Puasa memikiki fungsi kesehatan, karena mampu memberikan relaksasi dan waktu istirahat (dari pengisian dan pengosongan) bagi alat pencernaan. Dengan demikian alat pencernaan bisa beristirahat serta mengembalikan vitalitas dan kekuatannya.
Alhasil, puasa merupakan suatu ibadah mulia yang menghimpun seluruh budi pekerti dan menghindarkan dari semua perbuatan jahat. Karenanya, Allah mewajibkan puasa kepada ummat terdahulu, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah 183 diatas.
Dan puncak hikmah puasa Ramadhan memberikan tarbiyyah kepada jiwa muslim untuk menjadi jiwa yang bertakwa.
Wallahu a’lam
[Dinukil dari mukaddimah bab As-Shiyam Kitab Taudhihul Ahkam Syarh Bulughul Maram, Syaikh Abdullah Alu Bassam]
🍃 Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc