Menuntut ilmu adalah kewajiban semua manusia, karena dengan ilmu manusia dapat mengetahui dan mengembangkan berbagai hal yang nantinya dapat bermanfaat dalam kehidupan. Meski demikian, menuntut ilmu harus selalu dibarengi dengan nurani yang bersih, yang akan menuntun pencari ilmu untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan menggunakan ilmu yang telah mereka peroleh hanya untuk tujuan kebaikan.
Sesuatu yang paling berhaga dari ilmu adalah manfaatnya, bukan banyaknya. Hal ini berarti terdapat pula keharusan untuk memastikan bahwa ilmu yang dipelajari adalah sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan peradaban manusia. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mengantar pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Rasulullah berdoa,
اللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat dan aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat). [HR. Ibn Hibban]
Ilmu adalah perkara yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan ilmu manusia akan bisa membedakan mana yang benar mana yang salah.
Orang yang bodoh akan selalu berada dalam kegelapan dan ketertinggalan, baik itu dalam perkara dunia maupun agama. Kebodohan akan ilmu agama lebih berbahaya lagi, sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an sebagai seorang yang buta yang tidak bisa melihat kebenaran dan kebaikan.
Allah berfirman :
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰٓ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
”Apakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta ? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”. [QS. Ar-Ra’d: 19]
Akan terjadi banyak kerusakan di akhir zaman karena merajalelanya kebodohan. Terutama kebodohan dari ilmu agama.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ.
‘Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.’” [HR Al-Bukhory, 178, Muslim, 222]
Nabi bersabda:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ.
‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan.’ [HR Al-Bulhory, 6653]
Kesesatan hanya terjadi ketika bodoh terhadap ilmu agama. Para ulama yang sebenarnya adalah mereka yang mengamalkan ilmu mereka, memberikan arahan kepada umat, dan menunjuki mereka jalan kebenaran dan petunjuk, karena sesungguhnya ilmu tanpa amal adalah sesuatu yang tidak bermanfaat, bahkan akan menjadi musibah bagi pemiliknya.
Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata :
مَنْ عَبَدَ اللهَ بِجَهْلٍ , أَفْسَدَ أَكْثَرَ مِماَّ يُصْلِحُ
”Barangsiapa beribadah kepada Allah dengan kebodohan, dia telah membuat kerusakan lebih banyak daripada membuat kebaikan”. [Majmu’ Fatawa 25/281]
Ibnul Qayyim رحمه الله berkata : “Tidaklah diragukan bahwa kebodohan adalah pokok dari segala kerusakan dan kejelekan yang didapatkan oleh seorang hamba di dunia dan di akhirat adalah dampak dari kebodohan”. [Miftaah Daaris Sa’adah, 1/87]
Al-Qirofî رحمه الله berkata:
وَأَصْلُ كُلِّ فَسَادٍ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إنَّمَا هُوَ الْجَهْلُ فَاجْتَهِدْ فِي إزَالَتِهِ عَنْك مَا اسْتَطَعْت كَمَا أَنَّ أَصْلَ كُلِّ خَيْرٍ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إنَّمَا هُوَ الْعِلْمُ فَاجْتَهِدْ فِي تَحْصِيلِهِ مَا اسْتَطَعْت وَاَللَّهُ تَعَالَى هُوَ الْمُعِينُ عَلَى الْخَيْرِ كُلِّه.
“Pokok dari segala kerusakan di dunia dan akhirat adalah disebabkan kejahilan, maka hendaknya engkau berusaha sekuat mungkin untuk menghilangkannya darimu. Sebagaimana pokok dari segala kebaikan di dunia dan akhirat adalah disebabkan ‘ilmu, maka hendaknya engkau berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya. Allôh ta’ala; Dialah yang membantu atas segala kebaikan.” [Al-Furuq. 4/1410]
Wallahu a’lam
🍃 Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc