💫 Atsar keimanan tauhid Asma’ wa Sifat Allah …
Allah berfirman,
وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَاۤءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِینَ یُلۡحِدُونَ فِیۤ أَسۡمَـٰۤىِٕهِۦۚ سَیُجۡزَوۡنَ مَا كَانُوا۟ یَعۡمَلُونَ.
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [QS Al-A’raf 180]
Berkata Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, Dan sesungguhnya semua nama yang Ia miliki senantiasa d hati hamba yang taat kepada Allah, dan beriman kepada nama-nama yang baik itu, dan sungguh seorang hamba tidak akan menemukan nama yang lebih baik dan lebih agung daripada nama-nama Allah. Semoga Allah senantiasa memberikan kita kecintaan kepada-Nya dan pengetahuan tentang nama-nama Nya. (Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar)
Dan Allah mempunyai asmā`ul ḥusnā (nama-nama yang terbaik) yang menunjukkan keagungan dan kesempurnaan-Nya. Maka gunakanlah nama-nama itu untuk tawasul kepada Allah dalam meminta sesuatu yang kalian inginkan dan pujilah menggunakan nama-nama terbaik tersebut. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari jalan yang benar dalam memperlakukan nama-nama itu. Yaitu dengan menjadikannya sebagai nama untuk selain Allah, menafikannya dari Allah, menyelewengkan maknanya, atau menyerupakannya dengan selain Allah. Kami akan membalas orang-orang yang menyelewengkan nama-nama itu dari kebenaran dengan azab yang sangat pedih disebabkan apa yang telah mereka perbuat.
Berkata Imam Ibnu Katsir رحمه، Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“إِنَّ لِلَّهِ تِسْعًا وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةٌ إِلَّا وَاحِدًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَهُوَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ”.
Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu, seratus kurang satu. Barangsiapa yang dapat menghafalnya, masuk surga. Dia Maha Esa dan mencintai yang esa.
(HR Bukhari dan Imam Muslim)
Kemudian perlu untuk diketahui bahwa asmaul husna tidak hanya terbatas sampai bilangan sembilan puluh sembilan. Sebagai dalilnya ialah apa yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Musnad-nya.
Tidak sekali-kali seseorang tertimpa kesusahan, tidak pula kesedihan, lalu ia mengucapkan doa berikut: “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambamu, anak hamba, dan amat (hamba perempuan)-Mu, ubun-ubun (roh)ku berada di dalam genggaman kekuasaan-Mu, aku berada di dalam keputusan-Mu, keadilan belakalah yang Engkau tetapkan atas diriku. Aku memohonkan kepada Engkau dengan menyebut semua nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan dengannya diri-Mu, atau yang Engkau turunkan di dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau Engkau menyimpannya di dalam ilmu gaib di sisi-Mu, jadikanlah Al-Qur’an yang agung sebagai penghibur kalbuku,-cahaya dadaku, pelenyap dukaku, dan penghapus kesusahanku,” melainkan Allah menghapuskan darinya kesedihan dan kesusahannya, dan menggantikannya dengan kegembiraan. Ketika ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?” Rasulullah menjawab: Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya.
(Tafsir Ibnu Katsir)
Sesungguhnya iman dengan asma’ dan sifat Allah sangatlah berpengaruh baik bagi perilaku individu maupun jamaah dalam mu’amalah-nya dengan Allah dan dengan makhluk.
A. Pengaruhnya Dalam Bermu’amalah Dengan Allah.
Jika seseorang mengetahui asma’ dan sifatNya, juga mengetahui madlul (arti dan maksud)nya secara benar, maka yang demikian itu akan memperkenalkannya dengan Rabb-nya beserta keagungan-Nya. Sehingga ia tunduk dan khusyu’ kepadaNya, takut dan mengharapkanNya, tunduk dan memohon kepada-nya serta bertawassul kepada-nya dengan nama-nama dan sifat-sifatNya.
Sebagaimana Allah berfirman:
“Hanya milik Allah asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma’ul husna itu …” [QS. Al-A’raf: 180]
Jika ia mengetahui bahwa Rabb-nya sangat dahsyat adzab-Nya, Dia bisa murka, Mahakuat, Mahaperkasa dan Mahakuasa melakukan apa saja yang Dia kehendaki, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak satu pun terlepas dari ilmu-Nya, maka hal itu akan membuatnya ber-muraqabah (merasa diawasai Allah), takut dan menjauhi maksiat terhadap-Nya.
Jika ia mengetahui Allah adalah Maha Pengampun, Maha Penyayang, Mahakaya, Mahamulia, senang pada taubat hamba-Nya, mengampuni semua dosa dan menerima taubat orang yang bertaubat, maka hal itu akan membawanya kepada taubat dan istighfar, juga membuatnya bersangka baik kepada Rabb-nya dan tidak akan berputus asa dari rahmat-Nya.
Jika ia mengetahui Allah adalah yang memberi nikmat, yang menganugerahi, dan yang hanya di tangan-Nya segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segalanya, Dia yang memberi rizki, membalas dengan kebaikan, dan memuliakan hamba-Nya yang mukmin, maka hal itu akan membawanya pada mahabbah kepada Allah dan ber-taqarrub kepada-Nya serta mencari apa yang ada di sisiNya dan akan berbuat baik kepada sesamanya.
B. Pengaruhnya Dalam Bermu’alah Dengan Makhluk.
Jika seseorang mengetahui bahwa Allah adalah Hakim yang Mahaadil, tidak menyukai kezhaliman, kecurangan, dosa dan permu-suhan; dan Dia Maha Membalas dendam terhadap orang-orang zhalim atau orang-orang yang melampaui batas atau orang-orang yang ber-buat kerusakan, maka ia pasti akan menahan diri dari kezhaliman, dosa, kerusakan dan khianat.
Dan dia akan berbuat adil atau obyektif sekali pun terhadap dirinya sendiri, juga akan bergaul dengan teman-temannya dengan akhlak yang baik. Dan masih banyak lagi pengaruh-pengaruh terpuji lainnya karena mengetahui nama-nama Allah dan beriman kepadaNya.
Demikianlah, Allah memperkenalkan Diri-Nya dengan nama-nama itu agar hamba-Nya mengenalNya dan memohon kepada-Nya sesuai dengan isi kandungannya dan agar berbuat baik kepada hamba-Nya yang lain. Allah berfirman: “… dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [QS. Al-Baqarah: 195]
Dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
ارحم من في الأرض يرحمك من في السماء.
“Sayangilah orang yang ada di bumi, maka engkau akan disayangi oleh yang ada di langit.” [Wabillahit-taufiq wal hidayah]
(Kitab Tauhid, jilid 1)
🍃 Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•
PROGRAM TA’AWUN GROUP PARA PENCINTA SUNNAH
Bagi yang ingin berdonasi di kegiatan ta’awun, dana dapat disalurkan ke :
Rekening PPS
BNI SYARIAH
YAYASAN PARA PEMBELA SUNNAH
NOREK : 7807878003
KODE BANK : 427 (Jika transfer dari bank lain)
Lalu konfirmasi ke salah satu Admin :
dr. M. Faishal Riza Sp.JP : 0811-360-7893
Agus Wijaya : 0812-3082-0070
M. Eko Subekti : 0812-3489-2689
Konfirmasi :
nama#tanggal transfer#jumlah#keperluan
Atas partisipasi dan ta’awunnya kami ucapkan jazaakumullohu khoiron (Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan).
•┈┈••❁🌹🌹🌹❁••┈┈•
🌐 Website: bit.ly/ParaPencintaSunnah
💻 Facebook: bit.ly/fb-ParaPencintaSunnah
📷 Instagram: bit.ly/IG-ParaPencintaSunnah
📺 Youtube Channel:
bit.ly/Youtube-ParaPencintaSunnah
📱 Twitter: bit.ly/Twitter-ParaPencintaSunnah
🖨 Telegram: bit.ly/Telegram-ParaPencintaSunnah