*CARA MENGAMBIL FAEDAH DARI AL QURAN*
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata (yang artinya):
Bagaimana cara agar engkau bisa mengambil faedah dati Al Qur’an?
Jika engkau ingin mengambil faidah dengan Al Qurโan, maka :
๐ฑ Kumpulkanlah hatimu ketika membaca dan mendengarkannya.
๐ฑ Pasang baik-baik pendengaranmu, dan
๐ฑ Hadirkan dirimu seakan-akan engkau adalah orang yang diajak bicara oleh Allah Yang Maha Suci di dalam Al Qurโan itu. Karena sesungguhnya Al Qurโan adalah ucapan Allah yang ditujukan kepadamu melalui lisan RasulNya.
Allah taโala berfirman :
ุฅูููู ููู ุฐููฐูููู ููุฐูููุฑูููฐ ููู ูู ููุงูู ูููู ููููุจู ุฃููู ุฃูููููู ุงูุณููู ูุนู ูููููู ุดููููุฏู
โSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, dalam keadaan dia hadir menyaksikannya.โ [QS. Qaf : 37]
Yang demikian itu bahwa tatkala โkesempurnaan pengaruhโ tergantung kepada :
โ sesuatu yang mempengaruhi atau yang menuntut,
โ obyek yang menerima pengaruh,
โ syarat โdidapatnya pengaruh,โ dan
โ โhilangnya sesuatu yang menghalangi pengaruh ituโ,
maka ayat tersebut mengandung penjelasan tentang hal itu seluruhnya dengan lafadz yang paling ringkas, paling jelas, dan paling menunjukkan kepada maksud.
Maka firmanNya :
ุฅูููู ููู ุฐููฐูููู ููุฐูููุฑูููฐ
โSesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatanโ
Merupakan isyarat kepada apa yang telah berlalu dari awal surat sampai ayat ini. Inilah yang disebut dengan โsesuatu yang memberikan pengaruhโ.
Dan firmanNya :
ููู ูู ููุงูู ูููู ููููุจู
โ..bagi orang-orang yang memiliki hatiโฆโ
ini yang disebut dengan โobyek yang menerima pengaruh.โ Yang dimaksud dengan โhatiโ di sini adalah hati yang hidup, yang memahami tentang Allah, sebagaimana Allah taโala berfirman :
ุฅููู ูููู ุฅููููุง ุฐูููุฑู ููููุฑูุขูู ู ููุจูููู . ููููููุฐูุฑู ู ูู ููุงูู ุญููููุง ููููุญูููู ุงูููููููู ุนูููู ุงููููุงููุฑูููู
โAl Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan. Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup.โ [QS. Yasin : 69-70]
Maksudnya : hidup hatinya.
Dan firmanNya:
ุฃููู ุฃูููููู ุงูุณููู ูุนู
โโฆatau yang menggunakan pendengarannyaโฆโ
Maksudnya : mengarahkan pendengarannya dan memasang telinganya kepada apa yang dikatakan kepadanya. Ini adalah โsyarat terpengaruhnya seseorang dengan sebuah ucapan.โ
Adapun firmanNya :
ูููููู ุดููููุฏู
โโฆdalam keadaan dia hadir menyaksikannyaโฆโ
Maksudnya : orang yang hatinya menyaksikan, hadir dan tidak pergi.
Ibnu Qutaibah berkata : โDia mendengarkan Kitabullah dalam keadaan hatinya menyaksikan dan memahami, tidak lalai maupun lupa. Ini merupakan isyarat terhadap perkara yang menghalangi didapatnya pengaruh, yaitu lupa dan perginya hati dari memahami, merenungkan, dan memperhatikan apa yang dikatakan kepadanya.โ
Jika telah ada sesuatu yang memberikan pengaruh โyaitu Al Qurโanโ dan obyek yang menerima pengaruh โyaitu hati yang hidupโ , serta telah didapati syaratnya โyaitu mendengarkan dengan seksamaโ dan telah hilang penghalangnya โyaitu sibuk dan lupanya hati dari makna ucapan yang ditujukan kepadanya, serta berpalingnya hati kepada hal yang lainโ maka didapatlah pengaruh tersebut, yaitu โmengambil faidah dan pelajaran.โ
Sesungguhnya surat Qaf ini telah mengumpulkan pokok-pokok keimanan yang cukup dan memuaskan, karena surat ini mengandung penetapan keyakinan terhadap awal penciptaan, tempat kembali (yaitu akhirat), tauhid, kenabian, keimanan terhadap para Malaikat, terbaginya manusia menjadi orang yang binasa dan celaka, serta yang beruntung dan bahagia, juga sifat-sifat mereka.
๐ Di dalam surat tersebut, Allah juga menyebutkan dua jenis kiamat, yaitu kiamat kecil dan besar.
๐ Serta menyebut tentang dua alam; alam yang besar, yaitu alam akhirat, dan alam yang kecil, yaitu alam dunia.
๐ Allah juga menyebutkan dalam surat tersebut tentang penciptaan manusia, wafatnya, kebangkitannya, keadaan ketika wafatnya, hari kembalinya, dan ilmu Allah Yang Maha Suci yang meliputinya dari segala sisi, sampai-sampai Dia mengetahui tentang was-was yang ada pada diri manusia itu, serta menjadikan para malaikat penjaga yang mencatat setiap lafadz yang dia ucapkan, dan bahwa Dia akan memberikan balasannya secara sempurna pada hari Kiamat, dalam keadaan bersama orang itu ada malaikat yang menggiringnya untuk menghadap kepadaNya, serta saksi yang bersaksi atasnya.
Jika malaikat penggiring telah menghadirkan orang itu, malaikat itu pun mengatakan :
ูููฐุฐูุง ู ูุง ููุฏูููู ุนูุชููุฏู
“Ini yang ada pada sisiku”. [QS. Qaf : 23].
Maksudnya : โInilah orang yang aku diperintah untuk mendatangkannya, sungguh telah aku datangkan.โ
Maka dikatakanlah ketika itu :
ุฃูููููููุง ููู ุฌููููููู ู ููููู ูููููุงุฑู ุนููููุฏู
“Lemparkanlah ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala.โ [QS. Qaf : 24]
Sebagaimana didatangkan seorang penjahat ke hadapan penguasa, lalu dikatakan, โIni si fulan, aku telah mendatangkannya.โ
Maka penguasa itu berkata, โBawa dia ke penjara, dan berilah dia hukuman yang memang berhak dia dapatkan!โ
Mukhtashar Al Fawaid hal. 5-6
๐ Abu Ubaidillah Abdurrahman