๐ *DAKWAH YANG LURUSโฆ!*
Allah berfirman,
ูููู ููุฐููู ุณูุจููููู ุฃูุฏูุนูู ุฅูููู ุงูููู ุนูููู ุจูุตููุฑูุฉู ุฃูููุง ููู ููู ุงุชููุจูุนูููู ููุณูุจูุญูุงูู ุงูููู ููู ูุง ุฃูููุง ู ููู ุงููู ูุดูุฑููููู
โKatakanlah (wahai Muhammad): Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah kepada Allah di atas bashiroh (dengan ilmu), Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.โ [QS. Yusuf: 108]
Allah memerintahkan Rasul-Nya yang mulia untuk menyampaikan kepada ummatnya, Yang aku mengajak kepadanya. Ia merupakan jalan yang menghubungkan kepada Allah dan surga-Nya. Jalan yang di dalamnya mengandung ilmu (pengetahuan) terhadap kebenaran, mengamalkannya, mengutamakannya, serta mengikhlaskan karena Allah dalam menjalankan agama itu. Di atas ilmu dan keyakinan tanpa keraguan. Dari segala sesuatu yang dinisbatkan kepada-Nya padahal tidak sesuai dengan keagungan-Nya atau menafikan kesempurnaan-Nya.
Dalam semua urusanku, bahkan aku menjalankan agama ikhlas karena Allah Taโala. [Tafsir Al-Muyassar]
Berkata Imam Ibnu Katsir,
Allah berfirman kepada Rasul-Nya untuk menyampaikan kepada manusia dan jin bahwa inilah jalan agamaku dan sunnahku, yaitu menyeru kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku menyeru kepada Allah dengan hujah yang nyata, keyakinan dan bukti akan kebenaran seruan ini. Seruan ini dilakukan pula oleh semua orang yang mengikuti jalanku atas dasar hujah yang nyata dan bukti yang jelas menurut rasio dan syaraโ.
Firman Allah,
ููุณูุจูุญูุงูู ุงูููู
Mahasuci Allah.
Artinya, aku menyucikan Allah, mengagungkan-Nya, dan membesarkanยญNya dari semua kemusyrikan, tandingan, persamaan, anak, orang tua, istri, pembantu atau penasihat. Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari memiliki kesemuanya itu dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
[QS. Al Israa : 44] [Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, Imam Ibnu Katsir]
Berkata Syaikh Ibnu โUtsaimin rahimahullah ,
ูุชุถู ูุช ูุฐู ุงูุฏุนูุฉ ุงูุฅุฎูุงุต ูุงูุนูู ูุฃู ุฃูุซุฑ ู ุง ููุณุฏ ุงูุฏุนูุฉ ุนุฏู ุงูุฅุฎูุงุต ุฃู ุนุฏู ุงูุนูู ูููุณ ุงูู ูุตูุฏ ุจุงูุนูู ูู ูููู ุนูู ุจุตูุฑุฉ ุงูุนูู ุจุงูุดุฑุน ููุท ุจู ูุดู ู ุงูุนูู ุจุงูุดุฑุน ูุงูุนูู ุจุญุงู ุงูู ุฏุนู ูุงูุนูู ุจุงูุณุจูู ุงูู ูุตู ุฅูู ุงูู ูุตูุฏ ููู ุงูุญูู ุฉ
โDakwah ini harus mencakup ikhlas dan ilmu, karena kebanyakan yang merusak dakwah adalah tidak ikhlas dan tidak ada ilmu. Dan bukanlah maksud ilmu dalam firman Allah, โ(Dakwah) di atas bashiroh (dengan ilmu)โ hanyalah ilmu tentang syariโat saja, tetapi mencakup:
1. Ilmu tentang syariโat,
2. Ilmu tentang keadaan orang yang didakwahi,
3. Ilmu tentang metode yang dapat mengantarkan kepada tujuan dakwah, yaitu hikmah.โ [Al-Qoulul Mufid fi Syarhi Kitab At-Tauhid, 1/130]
Wallahu a’lam
๐ Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc