- π *Kitab Mu’aamaltul Hukkam (bag.1)*
*_Karya Syaikh Abdussalam Barjas_*
Sesungguhnya mendengar dan taat pd penguasa kaum muslimin merupakan salah satu prinsip dari sekian banyak prinsip ahlis sunnah wal jamaah. Sedikit sekali kitab aqidah yang tidak membahas masalah ini. Karena dg prinsip ini akan terwujud kemaslahatan/kebaikan duniawiyah maupun kebaikan agama/diniyyah.
Dan telah kita ketahui bersama di dalam agama Islam bahwa ;
“Tidak ada agama melainkan dengan jama’ah, dan tidak ada jama’ah melainkan dengan imam/penguasa. Dan tidak ada penguasa melainkan dengan ketaatan.”
Kutipan dalam tanda kutip di atas merupakan ucapan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ad Darimi dalam Sunan Ad Darimi : 1/69.
Imam Hasan Al-Basri menyatakan : “Para penguasa itu bertanggung jawab penuh terhadap urusan kaum muslimin dalam lima perkara :
– Shalat jum’ah
– Jama’ah
– Hari raya
– Jihad
– Dan penegakan pidana (had/hukum syariat bagi pelaku kriminal).
Demi Allah agama tidak akan tegak melainkan dengan keberadaan penguasa, meskipun mereka jahat dan zalim. Demi Allah apa yang Allah perbaiki dengan sebab mereka para penguasa itu lebih banyak dari pada kerusakan yang mereka timbulkan. Dan mentaati penguasa itu merupakan kebaikan sebaliknya menyelisihi mereka merupakan sebab kekufuran.” (Adabul Hasan Al Basri oleh Imam Ibnul Jauzi : hal. 121).
Maknanya dalam kelima hal tersebut di atas wajib bagi kita mengikuti instruksi pemerintah dalam permasalahan tersebut. Dan haram hukumnya kita menyelisihi keputusan serta himbauan serta perintan penguasa dalam kelima hal tersebut di atas.
Dan para salafush shalih memiliki perhatian penuh terhadap prinsip ini (prinsip mendengar dan taat pada penguasa kaum muslimin meskipun jahat). Terutama ketika telah muncul benih-benih fitnah/kekacauan. Mengingat jika kita bodoh terhadap prinsip ini, hal tersebut akan mengakibatkan timbulnya kerusakan yang sangat besar, yang berdampak buruk bagi rakyat dan seluruh negri serta penyimpangan dari jalan yang lurus.
Wallahu a’lam.
Diringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati ΨΩΨΈΩ Ψ§ΩΩΩ
βββββββββ