Bab 1
TAUHID [HAKIKAT DAN KEDUDUKANNYA]
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Az-Zariyat 51:56)
Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah ta’ala dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan inilah hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata, yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya, dengan penuh rasa rendah diri dan cinta. Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Dan suatu amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniati dengan ikhlas karena Allah semata dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَـقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِيْ الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di Bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 36)
Thoghut ialah : setiap yang diagungkan – selain Allah –dengan disembah, ditaati, atau dipatuhi ; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan. Menjauhi thoghut berarti mengingkarinya, tidak menyembah dan memujanya, dalam bentuk dan cara apapun.
Dan beberapa ayat yang lain.
Ibnu Mas’ud رضي الله عنهم berkata: “Barang siapa yang ingin melihat wasiat Nabi Muhammad ﷺ Yang tertera di atasnya cincin stempel milik beliau, maka supaya membaca firman Allah ﷻ : “Katakanlah ( Muhammad ) marilah kubacakan apa yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmu, yaitu “Janganlah kamu berbuat syirik sedikitpun kepadaNya, dan “Sungguh inilah jalan-Ku berada dalam keadaan lurus, maka ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kalian ikuti jalan-jalan yang lain. (Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abi Hatim.)
Mu’adz bin jabal رضي الله عنهم berkata :
Aku
Bab 1
TAUHID [HAKIKAT DAN KEDUDUKANNYA]
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Az-Zariyat 51:56)
Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah ta’ala dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala laranganNya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan inilah hakekat agama Islam, karena Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata, yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada-Nya, dengan penuh rasa rendah diri dan cinta. Ibadah berarti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Dan suatu amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniati dengan ikhlas karena Allah semata; dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Allah ﷻ berfirman:
وَلَـقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِيْ الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), Sembahlah Allah, dan jauhilah Tagut, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di Bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 36)
Thoghut ialah : setiap yang diagungkan – selain Allah –dengan disembah, ditaati, atau dipatuhi ; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan. Menjauhi thoghut berarti mengingkarinya, tidak menyembah dan memujanya, dalam bentuk dan cara apapun.
Dan beberapa ayat yang lain.
Ibnu Mas’ud رضي الله عنهم berkata: “Barang siapa yang ingin melihat wasiat Nabi Muhammad ﷺ Yang tertera di atasnya cincin stempel milik beliau, maka supaya membaca firman Allah ﷻ : “Katakanlah ( Muhammad ) marilah kubacakan apa yang diharamkan kepadamu oleh Tuhanmu, yaitu “Janganlah kamu berbuat syirik sedikitpun kepadaNya, dan “Sungguh inilah jalan-Ku berada dalam keadaan lurus, maka ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kalian ikuti jalan-jalan yang lain. (Atsar ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abi Hatim.)
Mu’adz bin jabal رضي الله عنهم berkata :
Aku pernah diboncengkan Nabi Muhammad ﷺ di atas keledai, kemudian beliau berkata kepadaku: “wahai Muadz, tahukah kamu apakah hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya, dan apa hak hamba-hamba-Nya yang pasti dipenuhi oleh Allah? Aku menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, kemudian beliau bersabda: “Hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya ialah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah ialah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, lalu aku bertanya: “ya Rasulullah, bolehkah aku menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang? Beliau menjawab: “Jangan engkau lakukan itu, karena khawatir mereka nanti bersikap pasrah.” (HR. Bukhari, Muslim).
Pelajaran penting yang terkandung dalam bab ini:
1. Hikmah diciptakannya jin dan manusia oleh Allah ﷻ
2. Ibadah adalah hakekat (tauhid), sebab pertentangan yang terjadi antara Rasulullah ﷺ dengan kaumnya adalah dalam masalah tauhid ini.
3. Barangsiapa yang belum merealisasikan tauhid ini dalam hidupnya, maka ia belum beribadah (menghamba) kepada Allah ﷻ Inilah sebenarnya makna firman “dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,”(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 3)
4. Hikmah diutusnya para Rasul [adalah untuk menyeru kepada tauhid dan melarang kemusyrikan].
5. Misi diutusnya para Rasul itu untuk seluruh umat.
6. Ajaran para Nabi adalah satu, yaitu tauhid
7. Masalah yang sangat penting adalah: bahwa ibadah kepada Allah ﷻ tidak akan terealisasi dengan benar kecuali pengingkaran terhadap thaghut. Ini adalah maksud dari Firman Allah ﷻ pada surah Al-baqarah ayat 256 yang artinya “Barang siapa yang mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah, maka ia benar-benar telah berpegang teguh kepada tali yang paling kuat.” (QS. Al Baqarah: 256).
8. Pengertian thaghut bersifat umum, mencakup semua yang diagungkan selain Allah ﷻ
9. Ketiga ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al An’am menurut para ulama salaf penting kedudukannya, di dalamnya ada 10 pelajaran penting, yang pertama adalah larangan berbuat kemusyrikan.
10. Ayat-ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al Isra mengandung 18 masalah, dimulai dengan firman Allah pada surah Al isra’ ayat 22 hingga ayat 39.
11. Satu ayat yang terdapat dalam surat An–Nisa’, disebutkan di dalamnya 10 hak, yang pertama Allah memulainya dalam ayat 36.
12. Perlu diingat wasiat Rasulullah ﷺ di saat akhir hayat beliau.
13. Mengetahui hak-hak Allah yang wajib kita laksanakan.
14. Mengetahui hak-hak hamba yang pasti akan dipenuhi oleh Allah apabila mereka melaksanakannya.
15. Masalah ini tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat (Tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat, karena Rasulullah menyuruh Muadz agar tidak memberitahukannya kepada meraka, dengan alasan beliau khawatir kalau mereka nanti akan bersikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah. Sehingga tidak mau berlomba-lomba dalam mengerjakan amal shaleh. Maka Mu’adz pun tidak memberitahukan masalah tersebut, kecuali di akhir hayatnya dengan rasa berdosa. Oleh sebab itu, di masa hidup Mu’adz masalah ini tidak diketahui oleh kebanyakan sahabat. )
16. Boleh merahasiakan ilmu pengetahuan untuk maslahat.
17. Dianjurkan untuk menyampaikan berita yang menggembirakan kepada sesama muslim.
18. Rasulullah ﷺ merasa khawatir terhadap sikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah.
19. Jawaban orang yang ditanya, sedangkan dia tidak mengetahui adalah: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.
20. Diperbolehkan memberikan ilmu kepada orang tertentu saja, tanpa yang lain.
21. Kerendahan hati Rasulullah ﷺ , sehingga beliau hanya naik keledai, serta mau memboncengkan salah seorang dari sahabatnya.
pernah diboncengkan Nabi Muhammad ﷺ di atas keledai, kemudian beliau berkata kepadaku: “wahai Muadz, tahukah kamu apakah hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya, dan apa hak hamba-hamba-Nya yang pasti dipenuhi oleh Allah? Aku menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”, kemudian beliau bersabda: “Hak Allah yang harus dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya ialah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, sedangkan hak hamba yang pasti dipenuhi oleh Allah ialah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun, lalu aku bertanya: “ya Rasulullah, bolehkah aku menyampaikan berita gembira ini kepada orang-orang? Beliau menjawab: “Jangan engkau lakukan itu, karena khawatir mereka nanti bersikap pasrah.” (HR. Bukhari, Muslim).
Pelajaran penting yang terkandung dalam bab ini:
1. Hikmah diciptakannya jin dan manusia oleh Allah ﷻ
2. Ibadah adalah hakekat (tauhid), sebab pertentangan yang terjadi antara Rasulullah ﷺ dengan kaumnya adalah dalam masalah tauhid ini.
3. Barangsiapa yang belum merealisasikan tauhid ini dalam hidupnya, maka ia belum beribadah (menghamba) kepada Allah ﷻ Inilah sebenarnya makna firman “dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,”(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 3)
4. Hikmah diutusnya para Rasul [adalah untuk menyeru kepada tauhid dan melarang kemusyrikan].
5. Misi diutusnya para Rasul itu untuk seluruh umat.
6. Ajaran para Nabi adalah satu, yaitu tauhid
7. Masalah yang sangat penting adalah: bahwa ibadah kepada Allah ﷻ tidak akan terealisasi dengan benar kecuali pengingkaran terhadap thaghut. Ini adalah maksud dari Firman Allah ﷻ pada surah Al-baqarah ayat 256 yang artinya “Barang siapa yang mengingkari thaghut dan beriman kepada Allah, maka ia benar-benar telah berpegang teguh kepada tali yang paling kuat.” (QS. Al Baqarah: 256).
8. Pengertian thaghut bersifat umum, mencakup semua yang diagungkan selain Allah ﷻ
9. Ketiga ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al An’am menurut para ulama salaf penting kedudukannya, di dalamnya ada 10 pelajaran penting, yang pertama adalah larangan berbuat kemusyrikan.
10. Ayat-ayat muhkamat yang terdapat dalam surat Al Isra mengandung 18 masalah, dimulai dengan firman Allah pada surah Al isra’ ayat 22 hingga ayat 39.
11. Satu ayat yang terdapat dalam surat An–Nisa’, disebutkan di dalamnya 10 hak, yang pertama Allah memulainya dalam ayat 36.
12. Perlu diingat wasiat Rasulullah ﷺ di saat akhir hayat beliau.
13. Mengetahui hak-hak Allah yang wajib kita laksanakan.
14. Mengetahui hak-hak hamba yang pasti akan dipenuhi oleh Allah apabila mereka melaksanakannya.
15. Masalah ini tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat (Tidak diketahui oleh sebagian besar para sahabat, karena Rasulullah menyuruh Muadz agar tidak memberitahukannya kepada meraka, dengan alasan beliau khawatir kalau mereka nanti akan bersikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah. Sehingga tidak mau berlomba-lomba dalam mengerjakan amal shaleh. Maka Mu’adz pun tidak memberitahukan masalah tersebut, kecuali di akhir hayatnya dengan rasa berdosa. Oleh sebab itu, di masa hidup Mu’adz masalah ini tidak diketahui oleh kebanyakan sahabat. )
16. Boleh merahasiakan ilmu pengetahuan untuk maslahat.
17. Dianjurkan untuk menyampaikan berita yang menggembirakan kepada sesama muslim.
18. Rasulullah ﷺ merasa khawatir terhadap sikap menyandarkan diri kepada keluasan rahmat Allah.
19. Jawaban orang yang ditanya, sedangkan dia tidak mengetahui adalah: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.
20. Diperbolehkan memberikan ilmu kepada orang tertentu saja, tanpa yang lain.
21. Kerendahan hati Rasulullah ﷺ , sehingga beliau hanya naik keledai, serta mau memboncengkan salah seorang dari sahabatnya.