Allah telah memberikan semua kasih sayang-Nya kepada hambanya. Tatkala Allah menciptakan alam semesta beserta isinya itu dipersiapkan untuk kehidupan hamba-hamba-Nya. Tidak hanya itu saja, bahkan Allah juga mengutus para rasul dengan membawa risalah untuk disampaikan kepada mereka, agar mereka dapat menggapai kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akhirat.
Meskipun demikian, tidak sedikit dari mereka yang masih berkubang dalam lembah kekufuran, mengingkari Allah dan Rasul-Nya, tidak mempercayai surga dan neraka, juga tidak mengimani hari Pembalasan. Bahkan jumlah mereka jauh lebih banyak ketimbang kaum Mukminin. Tidak sebatas menolak ajaran Allah dan dakwah para rasul-Nya, mereka bahkan berani memusuhi dan memerangi dakwah para Rasul tersebut. Kendatipun telah diperingatkan dengan ancaman siksa Allah yang akan menimpa orang-orang yang tidak beriman, namun mereka tetap pada pendirian mereka yang batil.
Allah telah menyiapkan semua jalan bagi hambanya.
إِنَّا خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ مِن نُّطۡفَةٍ أَمۡشَاجࣲ نَّبۡتَلِیهِ فَجَعَلۡنَـٰهُ سَمِیعَۢا بَصِیرًا .
إِنَّا هَدَیۡنَـٰهُ ٱلسَّبِیلَ إِمَّا شَاكِرࣰا وَإِمَّا كَفُورًا
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.” [QS. Al-Insan: 2 – 3]
Allah melalui Al-Qur’an seringkali menggambarkan berbagai bentuk penyesalan para penghuni Neraka.
Kelak para penghuni Neraka pada saat tengah mengalami penyiksaan yang begitu menyengsarakan berkeluh kesah penuh penyesalan mengapa mereka dahulu sewaktu di dunia tidak mentaati Allah dan RasulNya. Kemudian mereka menyesal karena telah menyerahkan kepatuhan kepada para pembesar, pemimpin, Presiden, Imam, Amir, Qiyadah dan atasan mereka yang ternyata telah menyesatkan mereka dari jalan yang lurus. Akhirnya, karena nasi telah menjadi bubur, mereka hanya bisa mengharapkan agar para mantan pimpinan mereka itu diazab oleh Allah dua kali lipat daripada azab yang mereka terima. Bahkan penghuni Neraka akhirnya mengharapkan agar para mantan pimpinan mereka itu dikutuk dengan kutukan yang sebesar-besarnya.
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولَا وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا رَبَّنَا آَتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
”Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami ta`at kepada Allah dan ta`at (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menta`ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.” [QS. Al-Ahzab : 66-68]
Penyesalan itu pasti berada di belakang. Ungkapan tidak ada kata terlambat, itu hanya berlaku di dunia. Tidak ada kata terlambat bertobat kepada Allah dari bermaksiat kepada Allah. Namun di akhirat nanti yang ada hanya ungkapan semua sudah terlambat, terlambat untuk melaksanakan amal-amal sholeh dan bertobat dari melakukan dosa. Yang ada hanya penyesalan di atas penyesalan karena tidak mungkin lagi bisa kembali ke dunia.
Allah telah mengingatkan kita pada hari penyesalan tatkala segala perkara telah diputuskan
وأنذرهم يوم الحسرة إذ قضي الأمر وهم في غفلة وهم لا يؤمنون
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, yaitu ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak pula beriman.” [QS. Maryam : 39]
Syaikh As-sa’di رحمه الله menafsirkan ayat ini: Penyesalan yang sangat besar karena terlewatkan dari mendapatkan ridho Allah dan surganya dan pantas mendapatkan murka Allah dan neraka-Nya yang tidak memungkinkan lagi untuk kembali beramal karena tidak ada jalan baginya untuk bisa berubah keadaannya dengan kembali ke dunia. [Tafsir Karimu Rahman, hal 527]
Imam Ibnu Katsir رحمه الله mengatakan dalam dalam tafsirnya menukil perkataan Ibnu Mas’ud رضي الله عنه tentang ayat itu :
Hari ketika penduduk surga telah menempati tempatnya, demikian juga penduduk nereka telah menempati tempatnya, maka didatangkanlah maut (kematian) dalam bentuk seekor kibas kemudian disembelih diantara surga dan neraka sehingga tidak ada lagi kematian setelahnya, yang ada adalah hidup kekal. Maka ahli jannah menjadi gembira dengan kehidupan yang kekal di surga sedangkan ahli nereka menjadi sangat menyesal dengan kekekalannya di neraka.
[Tafsir Ibnu Katsir]
Para Salaf juga telah mengingatkan penyesalan yang tidak berguna ini.
عن مطرِّف بن عبد الله رحمه الله أنه كان يقول: .يا إخْوتاه اجتهدوا في العمل، فإن يكن الأمر كما نرجو من رحمة الله، وعفوه كانت لنا درجات في الجنة،
وإن يكن الأمر شديدًا كما نخاف ونحاذر لم نقل: ” رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ” [فاطر:37]. نقول: قد عملنا فلم ينفعنا ذلك.
?[صفة الصفوة 3/158].
Diriwayatkan dari Muttarif ibn ‘Abdullah رحمه الله bahwa dia berkata:
“Wahai saudara-saudaraku, bersungguh-sungguhlah dalam beramal. Jika perkara itu sebagaimana yang kita harapkan dari rahmat Allah, dan ampunannya nanti kita akan mendapatkan derajat yang tinggi di surga. Adapun jika perkara itu berat sebagaimana yang kita takutkan dan kita khawatirkan supaya kita tidak sampai mengatakan :
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ” [فاطر:37].
“Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka) niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. [QS. Fathir: 37]
Atau kita mengatakan:
Sungguh kami telah melakukan amalan, namun tidak memberikan manfaat kepada kami hal itu.
[Shifat Ash-shofwah 3/158].
Wallahu a’lam
? Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
•┈┈••❁???❁••┈┈•
*BAKTI SOSIAL BOJONEGORO 2019*
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Kami mengajak Para Muhsinin untuk men-support kegiatan Bakti Sosial yang In Syaa Allah akan diadakan tanggal 21-22 Desember 2019.
Acara bakti sosial ini, In Syaa Allah akan diadakan di Desa Nglumber, Kec. Kepohbaru, Kab. Bojonegoro
Rangkaian kegiatan sbb:
1. Pengobatan Gratis
2. Pengajian Umum bersama Ustadz Abdul Rouf hafidzahullah
3. Tebar buku
Adapun dana yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 15.000.000,-
Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa di transfer ke:
No. Rek : 2710696295
Bank : BCA
A.n. Nugroho Wicaksono
Setelah transfer, mohon memberikan konfirmasi ke:
1. +62 0857-3030-8161 (Yudi)
2. +62 0823-3603-7726 (Farid)
3. +62 0881-500-6720 (Nugroho)
•┈┈••❁???❁••┈┈•
*Laporan Donasi*
1. Hamba Allah, Sidoarjo, 100.000
2. Hamba Allah, Sidoarjo, 100.000
3. Jamaah Masjid Al Furqon Surabaya, 2.000.000
4. Hamba Allah, 35.000
5. Hamba Allah, Sidoarjo, 100.000
*Total donasi Rp. 2.335.000,-*
•┈┈••❁???❁••┈┈•
Atas partisipasi dan ta’awunnya kami ucapkan jazaakumullohu khoiron (Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan).
Acara ini diselenggarakan oleh:
1. Yayasan Para Pembela Sunnah
2. Para Pencinta Sunnah
3. Remas Masjid Al Furqon, RSUD dr. Soewandi Surabaya
#Mohon bantuannya untuk disebarluaskan.